DRAMA SI ORANG BERPENDIDIKAN
Saat ini,di era
modern seperti ini,orang-orang berebut untuk bisa masuk sekolah,mengantri untuk
bisa kuliah,meraih gelar,pangkat,hingga jabatan yang tinggi,bahkan tak sedikit
dari mereka yang menghalalkan segala cara untuk bisa mencapai tujuannya. Namun
sayang,tak sedikit dari mereka yang sudah mencapi tujuannya,sudah memiliki
gelar,harta,bahkan tahta yang tinggi,namun masih saja itu kurang untuk
mereka-mereka yang tidak bersyukur. Bahkan mereka tega menyalahgunakan jabatan yang
mereka miliki untuk memperkaya diri sendiri,jalan-jalan ke Eropa,membeli
rumah,mobil,perhiasan,pakaian mahal,dan barang mewah lainnya dari hasil
korupsi.
Tikan ( Tikus
berpendidikan ),itulah panggilan akrabnya. Ia terkenal sebagai orang kaya yang
memiliki banyak rumah,kendaraan mewah,sering jalan-jalan ke Eropa,punya
perhiasan mahal,dan pakaian brandid. Namun sayang,suatu hari ada orang yang
mengamen di rumahnya,seketika itu ia pun keluar dengan gagahnya dan membuka
pintu gerbang sementara itu si pengamen masih bernyanyi “judiiii…teeeet
meracuni kehidupan….” Si Tikan pun langsung bertolak pinggang dan berkata “ hei
kau orang miskin,pergi sana jangan hanya mengamen saja kerjaanmu,sampai
kapanpun kau tak akan kaya kalau cuma mengandalkan hasil mengamen yang tak
seberapa” teriak si Tikan dengan sombongnya,si pengamen pun tidak mau kalah dan
menjawab “biar saja saya miskin asalkan uang yang saya dapat dari hasil ngamen
itu halal,dari pada situ kaya ko hasil nyuri,dasar Tikus berpendidikan (Tikan)”
celoteh si pengamen sambil meninggalkan rumah mewah itu.
Saat malam,si
Tikan pergi ke lestoran mewah dengan seorang gadis cantik yang entah siapa
menggunakan mobil spoortnya. Sesampainya disana pelayan pun langsung
menghampiri si Tikan dan langsung mempersilahkan duduk.
“cepcepcepcep,sedihormat itukah si Tikan? Emmmh entahlah yang jelas dia memang
orang yang kaya,sekali lirik,cewek langsung mau diajak jalan,hehehehe” si Tikan
dan gadis itu pun memesan just alpukat dan sosis bakar “lolololoh kok orang
kaya mesennya cuma just sama sosis doang ya? Pedagang ikan asin aja bisa kali
beli sama temen-temennya si sosis,alias si basreng,naget,otak-otak,dan yang
lainnya,itu ngirit atau pelit? heheheheh” saat makanan dan minuman sudah datang,si
Tikan dan si gadis itu pun siap untuk melahapnya,saat mau memakan sosisnya
tiba-tiba “Angkat tangan,ikut kami sekarang!” sontak semua yang ada di lestoran
itu melihat kearah si Tikan,dan si gadis pun ikut di bawa,si Tikan bertanya
“ada apa ini pak,kenapa Saya ditangkap?” “Anda diduga melakukan tindakan
korupsi” “tapi pak saya tidak,saya tidak….” “sudah diam,jelaskannya nanti saja”
bentak si petugas KPK.
Saat akan
disidang pertama,si Tikan tiba-tiba pulang dengan alasan mau hujan dan
jemurannya belum dijahit di rumah. Saat sidang kedua,si Tikan pura-pura mau
beli kuaci buat nyemil nanti malem,dan saat sidang ketiga si Tikan minta pulang
karna mau ada arisan,namun kali ini dia tidak lagi di beri kesempatan,si Tikan
pun resmi menjadi tahanan KPK,dan dia pun sekarang di jebloskan ke penjara.
Sementara itu si pengamen sedang bersorak riang “hahahahahah tuhkan apa saya
kata,si Tikan masuk penjara,pantas saja dia bilang saya tidak akan kaya,toh
uang saya juga ikut dimakan dia. Dasar Tikus Berpendidikan,orang kaya hasil
curian.
Ya,tak
selamanya orang yang pintar itu adalah orang yang baik,tak selamanya orang yang
berpendidikan itu punya derajat yang tinggi,coba lihat sekarang si Tikan orang
yang berpendidikan,hanya menjadi beban untuk Negara,kepintarannya tidak bisa
menutupi kebusukan yang selama ini ia tutupi dengan pakaian yang belum dijahit
dan kuaci-kuaci itu. Ia hanya membuat rakyat yang sengsara semakin sengsara karena
uang mereka juga ikut ditelannya,bahkan sekarang derajatnya tidak lebih tinggi
dari si pengamen yang kemaren ia usir dari rumah mewahnya.
Sebagai
generasi penerus bangsa yang cerdas,kita tidak boleh membuat orang lain
menderita karena kita,kita harus bisa membawa perubahan yang nyata,untuk Negara
yang merdeka dan sejahtera dengan kejujuran yang kita punya.
Karya : Dian Pertiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar